Sudah tahu kalo ada yang beginian??? Kalo belum...KLIK DI SINI...

EcoBALL

Senin, 13 Juni 2011

3 Landasan Utama (Bagian 5)

Macam-macam Ibadah dan dalilnya...

1. Dalil do’a :
firman Alah Ta’ala :

وقال ربكم ادعوني أستجب لكم إن الذين يستكبرون عن عبادته سيدخلون جهنم داخرين.
“Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdo’alah kamu kepadaku niscaya akan Ku perkenankan bagimu’. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beibadah kepadaKu pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina.” (QS. Ghafir: 60).

Dan diriwayatkan dalam hadits :

" الدعاء مخ العبادة ".
“Do’a itu adalah sari ibadah “ . [7]

2.Dalil khauf (takut) :
Firman Allah Ta’ala :

فلا تخافوهم وخافوني إن كنتم مؤمنين.
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 175).

3.Dalil Raja’ (pengharapan) :
Firman Allah Ta’ala :

فمن كان يرجوا لقاء ربه فليعمل عملا صالحا ولا يشرك بعبادة ربه أحدا.
“Untuk itu, barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Robbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Robb-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 110).

4.Dalil Tawakkal (berserah diri) :
Firman Allah Ta’ala :

وعلى الله فتوكلوا إن كنتم مؤمنين.
‘Dan hanya kepada Allah-lah kamu betawakkal, jika kamu benar-banar orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah : 23).

Dan firmannya :

ومن يتوكل على الله فهو حسبه .
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka Dialah Yang Mencukupinya.” (QS. Ath-Thalaq : 3).

5.Dalil Raghbah (penuh minat), rahbah (cemas) dan khusyu’ (tunduk) ;
Firman Allah Ta’ala :

إنهم كانوا يسارعون في الخيرات ويدعوننا رغبا ورهبا وكانوا لنا خاشعين.
“Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebaikan-kebaikan serta mereka berdo’a kepada Kami dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’ : 90).

6.Dalil khasy-yah (takut) :
Firman Allah Ta’ala :

فلا تخشوهم واخشوني.
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku.” (QS. Al- Baqarah : 150).

7.Dalil inabah (kembali kepada Allah) :
Firman Allah Ta’a’ala :

وأنيبوا إلى ربكم وأسلموا له من قبل أن يأتيكم العذاب ثم لا تنصرون.
“Dan kembalilah kepada Robb kalian serta berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya) sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat tertolong lagi.” (QS. Az-Zumar : 54).

8.Dalil isti’anah (memohon pertolongan) :
Firman Allah Ta’ala :

إياك نعبد وإياك نستعين.
“Hanya kepada Engkau-lah kami beribadah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah : 4).

Dan diriwayatkan dalam hadits :

" إذا استعنت فاستعن بالله ".
“Apabila kamu mohon pertolongan, maka memohonlah pertolongan kepada Allah” . [8]

9.Dalil isti’adzah (memohon perlindungan) :
Firman Allah Ta’ala :

قل أعوذ برب الفلق.
“Katakanlah : Aku berlindung kepada Robb Yang Menguasai subuh.” (QS. Al-Falaq : 1).

Dan firmanNya :

قل أعوذ برب الناس. ملك الناس.
“Katakanlah : ‘Aku berlindung kepada Robb Manusia, Penguasa manusia.” (QS. An- Nas : 1-2).

10.Dalil istighatsah (memohon pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan) :
Firman Allah Ta’ala :

إذ تستغيثون ربكم فاستجاب لكم.
“(Ingatlah) tatkala kamu memohon pertolongan kepada Robb kalian untuk dimenangkan (atas kaum musyrikin), lalu diperkenankan-Nya bagimu.” (QS. Al-Anfal : 9).

11.Dalil dzabh (menyembelih) :
Firman Allah Ta’ala :

قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين. لا شريك له وبذلك أمرت وأنا أول المسلمين.
“Katakanlah : ‘Sesunggunya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Robb semesta alam, tiada sesuatupun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang-orang yang pertama kali berserah diri (kepadanya).” (QS. Al-An’am: 162-163).

Dan dalil dari sunnah :

" لعن الله من ذبح لغير الله ".
“Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) bukan karena Allah” . [9]

12.Dalil nadzar :
Firman Allah Ta’ala :

يوفون بالنذر ويخافون يوما كان شره مستطيرا.
“Mereka menunaikan nadzar dan takut akan suatu hari yang siksaannya merata di mana-mana.” (QS. Al-Insan : 7).

-------------------------------------

(7) Hadits riwayat At-Tirmizi dalam Al-Jami’ Ash-Shahih, kitab -Da’awat, bab 1. Dan maksud hadis ini: bahwa segala macam ibadah, baik yang umum maupun yang khusus, yang dilakukan seorang mu’min, seperti: mencari nafkah yang halal untuk keluarga, menyantuni anak yatim dll. Semestinya diiringi dengan permohonan ridha Allah dan pengharapan balasan ukhrawi. Oleh karena itu do’a (permohonan dan pengharapan tersebut) disebut oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sari atau otak ibadah, karena senantiasa harus mengiringi gerak ibadah.
 

(8) Hadits riwayat At-Tirmizi dalam Al-Jami’ Ash-Shohih, kitab syafaat Al-Qiyamah War-Raqoiq Wal-Wara’, bab 59. dan riwayat Imam Ahmad Musnad (Beirut; Al- Maktab Al-Islami, 1403 H), jillid 1, hal, 293, 303, 307
 

(9) Hadits riwayat Muslim dalam Shohihnya, kitab Al-Adhahi, bab 8. dan riwyat Imam Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108 dan 152.
 

3 Landasan Utama (Bagian 4)

Mengenal Alloh

Apabila anda ditanya : siapakah Tuhanmu?, Maka katakanlah: Tuhanku adalah Allah yang telah memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala ni’mat yang dikaruniakannya. Dan Dialah sembahanku, tiada bagiku sesembahan yang haq selain Dia.

Allah Ta’ala berfirman :

الحمد لله رب العالمين.
“Segala puji hanya milik Allah Pemelihara semesta alam.” (QS. Al-fatihah : 1).

Semua yang ada selain Allah disebut alam, dan aku adalah bagian dari semesta alam ini.
Selanjutnya, jika anda ditanya : melalui apa anda mengenal Tuhan? Maka hendaklah anda jawab : melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah : malam, siang, matahari dan bulan. Sedang diantara ciptaan-Nya ialah : tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala makhluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya.

ومن آياته الليل والنهار والشمس والقمر لا تسجدوا للشمس ولا للقمر واسجدوا لله الذي خلقهن إن كنتم إياه تعبدون.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah kamu bersujud kepada matahari dan janganlah (pula kamu bersujud) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu banar-benar hanya kepadanya beribadah.” (QS. Fushshilat : 37).

Dan firmanNya :
إِنَّ رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَ لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ(54) سورة الأعراف.
“Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, senantiasa mengikutinya dengan cepat. Dan Dia (ciptakan pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah hanya hak Allah mencipta dan memerintah itu. Maha suci Allah Tuhan semesta alam.” (Surat Al-A’raf : 54).
Tuhan inilah yang haq untuk disembah. Dalilnya, firman Allah Ta’ala:
يا أيها الناس اعبدوا ربكم الذي خلقكم والذين من قبلكم لعلكم تتقون الذي جعل لكم الأرض فراشا والسماء بناء وأنزل من السماء ماء فأخرج به من الثمرات رزقا لكم فلا تجعلوا لله أندادا وأنتم تعملون .
“Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang- orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Robb) yang telah menjadikan untukmu bumi ini sebagai hamparan dan langit sebagai atap, serta menurunkan (hujan) dari langit, lalu dengan air itu Dia menghasilkan segala buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mngetahui.” (Surat Al-Baqarah: 21-22).
Ibnu katsir [4] Rahimahullahu Ta’ala, mengatakan : hanya pencipta segala sesuatu yang ada inilah yang berhak dengan segala macam ibadah. [5]
Dan macam-macam ibadah yang diperintahkan Allah itu, antara lain: Islam [6], Iman, Ihsan, do’a, khauf (takut), raja’ (pengharapan), tawakkal, raghbah (penuh minat), rahbah (cemas), khusyu’ (tunduk), khasyyah (takut), inabah (kembali kepada Allah), isti’anah (memohon pertolongan), isti’azah (memohon perlindungan), istighatsah (memohon pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan), dzabh (menyembelih), nazar, dan macam-macam ibadah lainnya yang diperintahkan oleh Allah.
Allah Subahanahu waTa’ala berfirman :
وأن المساجد لله فلا تدعوا مع الله أحدا.
“Dan sesungguhnya masji-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu, janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah Allah).” (QS. Al-Jin: 18).

Karena itu, barangsiapa yang menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka ia adalah musyrik dan kafir. Firman Allah Ta’ala :
ومن يدع مع الله إلها آخر لا برهان به فإنما حسابه عند ربه إنه لا يفلح الكافرون.
“Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada satu dalilpun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada Tuhannya. Sungguh tiada beruntung orang-orang kafir itu.” (QS. Al-Mu’minun: 117).


----------------------------


(4) Lihat Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anul Azhim, (Cairo: Maktabah Dar At-Turats, 1400 H), jilid 1 hal, 57.

(5) Lihat Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anul Azhim, (Cairo: Maktabah Dar At-turats, 1400 H), jilid 1 hal, 57.

(6) Islam, yang dimaksud disini, adalah: syahadat, shalat, shiyam, zakat dan haji.